
Jakarta, 18 Oktober 2025 — Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS) menggelar acara Indonesia Berdoa Lintas Agama di Ballroom Kuningan City, Jakarta Selatan, Sabtu (18/10). Kegiatan ini mengusung tema “Bersatu, Berkeadilan, dan Sejahtera Melalui Semangat Kolaborasi”, dengan menghadirkan perwakilan dari enam agama besar di Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua Pembina FORMAS Hashim S. Djojohadikusumo menegaskan bahwa FORMAS berkomitmen mengawal visi dan misi Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Emas. Ia juga menekankan pentingnya upaya pemberantasan korupsi agar bangsa dapat menjadi makmur, bahagia, dan abadi.
“FORMAS mendukung langkah-langkah Presiden Prabowo untuk membersihkan para koruptor. Hanya dengan itu Indonesia bisa benar-benar sejahtera,” ujar Hashim. Ia juga mendorong peningkatan program MBG dan apresiasi terhadap Sekolah Rakyat yang telah dibangun pemerintah sebagai bentuk pemerataan pendidikan.
Ketua Umum FORMAS, Handoyo Budhisedjati, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa hingga kini sudah ada sekitar 80 organisasi masyarakat yang tergabung dalam FORMAS, salah satunya Yayasan Manna Sumber Kehidupan (YMSK).
Ketua Umum YMSK, Pdt. Manser Sagala, M.Th., menambahkan bahwa doa lintas agama menjadi simbol persatuan bangsa. “Perwakilan dari enam agama datang merendahkan hati dan berdoa kepada Tuhan. Kolaborasi lintas iman ini mempererat persatuan Indonesia,” katanya.
Menteri Agama RI yang turut hadir dalam kegiatan tersebut juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dengan semangat cinta kasih. Ia bahkan berencana mendorong penerapan kurikulum cinta di sekolah-sekolah agar nilai toleransi tertanam sejak dini.
Sementara itu, Ketua Panitia Dr. H. Serian Wijatno menyampaikan bahwa kolaborasi antarorganisasi masyarakat adalah kunci memperkuat persaudaraan dan kebersamaan nasional.
“Indonesia hanya bisa kokoh bila kita saling bergandengan tangan, apapun latar belakangnya,” ujarnya.
Acara “Indonesia Berdoa” sekaligus menjadi momentum peringatan hari ulang tahun FORMAS yang dilaksanakan secara sederhana namun penuh makna.
(Editor : Carlla P. Waworuntu./Red.***)